Senin, 10 Desember 2012

Review Far Cry 3

Far Cry 3 bukanlah sebuah pemainan yang mudah untuk dijelaskan. Game yang dikembangkan oleh Perusahaan Ubisoft tersebut memberikan sebuah rasa baru yang berbeda bila dibandingkan dengan beberapa game dari genre yang sama. Far Cry menawarkan sebuah open-world gaming yang benar-benar membuat kita sangat tertarik untuk terus memainkannya.
Far Cry 3 sendiri adalah sequel dari game terdahulunya yang berjudul Far Cry 2. Permainan ini mencakup beberapa aspek penting dalam dunia video game. Far Cry 3 mempunyai sedikit rasa permainan ala RPG (Role Playing Game), namun juga disertai oleh cerita dan karakter yang kuat, sehingga bisa mempengaruhi mood kita untuk menyelesaikan permainan.
Produser Dan Hay, seperti dikutip Oktomagazine dari Game Rant, mengatakan bahwa Far Cry 3 mempunyai tiga konsep utama yang menjadi fokus dalam pengembangannya.
  1. Far Cry 3 adalah game dengan jenis first person shooter
  2. Dirancang dengan open-world gaming, Far Cry 3 memiliki kelebihan untuk menjelajah lebih banyak daerah di dalamnya
  3. Game ini mempunyai artificial intelligence (AI) yang sangat cukup responsif.
Dalam game terbarunya tersebut, Ubisoft memberikan sebuah tampilan gambar yang bisa dikatakan sangat-sangat luar biasa. Namun, tampilan tersebut juga dibarengi dengan jalan cerita yang tidak cukup bila hanya kita deskripsikan dengan kata ‘menarik’. Kita juga diperkenalkan dengan seorang karakter yang “gila”, bernama Vaas. Ia adalah karakter utama sekaligus tokoh antagonis dari game ini.
“Game ini berisi berbagai karakter yang ‘gila’,” ucap Dan Hay menggambarkan game terbarunya tersebut. Dan ucapan Hay tersebut memang menjadi salah satu visi dari para pengembang untuk membuat installment Far Cry.
Jalan cerita dari Far Cry 3 sendiri berkisah tentang seorang pemuda bernama Jason Brody yang berkelana menuju kawasan Asia Tenggara untuk menikmati liburan. Mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan sebuah suasana liburan yang sangat menyenangkan. Namun, tingkah laku anak-anak muda tersebut justru menggangu warga di dalam pulau tersebut. Yang lebih utama, mereka mengganggu sekelompok bandit yang tengah bersembunyi di tengah pulau.
Jason Brody akhirnya harus mencari cara untuk meloloskan diri dari cengkeraman para bandit. Namun, perjalanannya untuk menyelamatkan diri tidaklah mudah. Di bawah pimpinan Vaas, para bandit tersebut seolah memperlihatkan sifatnya yang haus darah. Mereka tak segan-segan untuk menghilangkan nyawa manusia. Jason harus melewatkan salah satu perjalanan paling brutal di dalam hidupnya.
“Awalnya, kami tidak terpikir untuk men­-setting Far Cry 3 di sebuah pulau. Namun, kami berpikir bahwa ide tersebut cukup baik, karena pulau menawarkan mempunyai tingkat tantangan yang lebih tinggi,” jelas Dan Hay lebih lanjut. “Selain itu, Anda akan menemui seorang psikopat, atau mungkin bisa disebut sebagai sociopath yang membuat Anda menjadi lebih tertantang.”
Rasanya, penjelasan tersebut cukup untuk menggambarkan betapa game ini wajib Anda mainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog Visitor

Hot Now !