Selasa, 11 Desember 2012

Tiga tahun Toumei Ningen



Flow like water

Tepat tanggal 25 Juli 2011, blog Toumei Ningen berusia tiga tahun dan itu berarti selama tiga tahun saya eksis menulis review film dalam satu blog yang sama ini. Postingan ini adalah postingan ke 150, jadinya selama tiga tahun sudah 150 tulisan yang saya terbitkan, dan itu berarti kira-kira 50 tulisan per tahun. 50 tulisan per tahun adalah jumlah yang sedikit, sangat-sangat sedikit dibanding banyak blogger yang mengkhususkan dirinya menulis review film, tambah lagi saya juga menyisipkan beberapa review musik dan tulisan random. Tapi yang membuat saya senang adalah blog ini tahan cukup lama kalau mengingat saya sudah beberapa kali berganti alamat blog. Pertama kali ngeblog, seingat saya akhir tahun 2006. Waktu itu socmed friendster sedang booming dan saya sendiri cukup eksis di dunia socmed tersebut. Pada saat itu, friendster menawarkan servis yang menarik minat saya untuk menulis yaitu friendster blog. Blog pertama saya itu isinya sangat acak-acakan, baik tema tulisan, bahasa yang dipakai, maupun desainnya yang tidak enak dilihat. Saya dulu menulis macam-macam disana, curhat, opini dan termasuk juga review tentunya. Khusus curhat saya tulis dengan bahasa Jepang, selain latihan menulis bahasa Jepang, juga supaya tak ada yang mengerti secara langsung karena masih malu-malu. Lalu tulisan opini dan review ditulis campuran bahasa Indonesia dan Inggris. Alhasil, pengunjungnya sangat sedikit dan saya rasa tak ada yang punya niat membaca tulisan saya disitu, malah saya punya firasat kalau yang berkunjung tak jauh dari daftar teman yang ada di friendster. Karena merasa friendster blog sudah tak menarik lagi, saya meninggalkan blog tersebut dan pada akhirnya dihapus hingga tak berbekas.
Pertengahan 2007, saya sedang getol bergaul dengan pecinta cersil (cerita silat), baik cersil dalam bentuk novel maupun dalam bentuk film serial silat kayak Pendekar Rajawali Yo Ko. Saya membuat account dan menjadi member dalam sebuah forum cersil yang sekarang sudah menghilang. Disana saya cukup aktif menulis, baik berupa tulisan review film/novel maupun cerita fiksi buatan sendiri. Ketika forum tersebut menghilang dan banyak membernya pindah ke situs forum lain, saya memilih untuk membuat blog sendiri lagi di wordpress untuk memuat tulisan review dan cerita fiksi buatan saya sendiri. Lagi-lagi saya merasa bosan dan tak sampai satu tahun blog tersebut saya tinggalkan dan tak pernah dikunjungi lagi sampai lupa passwordnya. Setelah itu saya luntang-lantung bikin blog yang umurnya hanya beberapa bulan di multiply dan blogdetik yang juga berakhir dihapus. Hingga akhirnya saya berniat untuk membuat blog khusus untuk review yang dipisah dengan blog pribadi yang berisi tulisan yang bersifat personal. Blog review film saya buat di wordpress dengan nama Toumei Ningen dan personal blog saya buat di blogspot dengan nama Melayu Nyasar.
Selama tiga tahun menggunakan nama Toumei Ningen, mayoritas tulisan review saya khususkan untuk membahas film-film alternatif alias film non-Hollywood yang jarang dibahas oleh blogger review film lain. Selain itu juga saya mengkhususkan diri untuk menulis hanya dengan bahasa Indonesia, karena toh tulisan campur-campur bahasa ternyata malah bikin ribet. Apakah hasilnya menarik minat pembaca blog ini untuk menonton film yang saya review atau tidak, tentunya hanya pembaca yang bisa menilai. Yang pasti sejak saya standby di lapak Toumei Ningen ini, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga, baik yang menyenangkan maupun yang tidak enak.
Yang paling menyenangkan tentunya mendapatkan beberapa teman blogger, baik blogger biasa, blogger pereview film, maupun blogger yang mengisi blognya dengan tulisan serius berbau filsafat dan sains. Pengalaman tidak menyenangkan juga ada, diantaranya mendapat kunjungan troll internet. Dulu saya sempat panas hati dan naik darah dalam menghadapi troll, maklumlah saat itu masih awal-awal ngeblog dan susah mengontrol emosi. Sekarang saya memilih untuk menghadapi troll dengan bahasa sarkas.
Mungkin troll yang paling menarik adalah troll yang menganggap saya sebagai penulis, adalah sosok yang sama dengan dirinya. Contohnya saja, ada troll yang bilang “wong tinggal nonton gratis aja koq” (maksudnya bajakan atau donlot gratisan). Masalahnya, banyak film-film (terutama film Jepang) yang saya tonton pakai duit, baik untuk ongkos nonton di bioskop maupun sewa DVD. Tentunya absurd jika ada pengunjung blog yang menuduh saya tidak becus menilai film yang saya tonton resmi pakai duit dan saya kasih nilai rendah, sedangkan dirinya sendiri nonton bajakan dengan gratisan. Bayangkan saja bagaimana reaksi produser sebuah film ketika saya mengkritik filmnya setelah nonton bayar, dibanding orang yang memuji filmnya dan ngaku nonton bajakan? Absurd.
Pengalaman lain yang saya dapatkan adalah kesadaran menilai sesuatu, dan ini saya sadari justru dari menilai film. Penilaian kita sebagai sosok individu memang dipengaruhi banyak faktor dan faktor utama yang saya rasakan adalah pengetahuan dan pengalaman. Dulu saya pernah menonton film Lost in Translation di Indonesia dalam kondisi tak mengerti bahasa Jepang. Ketika saya menonton ulang setelah mengerti bahasa Jepang, kesan film jadi sangat berbeda. Hal ini pernah saya bahas di review film tersebut. Intinya, pengetahuan saya tentang bahasa Jepang dan pengalaman setelah hidup di Jepang sangat mempengaruhi penilaian film tersebut. Dan ini saya sadari juga dalam menilai hal lain selain film. Karena itu saya yang sekarang ini, tak ingin merendahkan penilaian orang lain walaupun mereka punya penilaian berbeda dengan kita. Karena itu pula saya suka membaca review orang lain, baik kritikus profesional maupun amatiran, kemungkinan besar mereka punya sisi pandang yang berbeda karena memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda pula, dan yang jelas menambah pengetahuan yang saya miliki.
Selama tiga tahun ini, blog review yang saya urus ini masih jauh dari sempurna. Apa yang saya tulis disini sebenarnya tak jauh dari belajar mengutarakan pendapat lewat tulisan. Semakin ke belakang saya malah semakin malas menulis, berhubung status di dunia nyata mulai membuat saya sibuk dan menyita perhatian. Terus terang saja masih banyak film yang saya tonton tapi tak sempat dibahas dan direview, sehingga terkadang saya membuat seri tulisan review singkat yang tak banyak memakai kata tapi bisa sekaligus menampilkan review beberapa film dalam satu tulisan pendek.
Akankah ada tahun ke-4, 5 atau tahun selanjutnya? Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog Visitor

Hot Now !